Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelajaran Hidup Dari 5 Filosofi Kehidupan

Pelajaran Hidup Dari 5 Filosofi Kehidupan

pelajaran-hidup

       Berbicara tentang kehidupan,kita tau semua tak akan lepas dari yang namanya siklus, perubahan, perkembangan dari satu waktu ke waktu yang lain, dari satu masa ke masa yang lain, dari satu generasi ke generasi yang lain, dari satu zaman ke zaman yang lain, serta dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain. 

Baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. semua makhluk hidup didunia ini pasti akan terus bergerak, bertumbuh, berubah, dan juga akan terus maju.

Sudah dan merasakah kamu telah hidup ? ataukah anda telah mulai merasa kehilangan nilai-nilai hidup/kehidupan kamu ? Mungkin pada tulisan kali ini, bisa sedikit membantu mencerahkan pikiran anda semua. Dan saya harap demikian.

1. Belajar Kehidupan Dari Ikan

 

   Pada dasarnya kehidupan itu bisa kita umpamakan seperti ikan. Kenapa ikan ? karena hanya ikan matilah yang hanyut oleh aliran air. Artinya hanya ikan hiduplah yang akan terus berenang melawan aliran air bahkan di derasnya arus air.

Artinya jika kamu memang hidup, teruslah maju, teruslah bergerak, anggap saja rintangan, cobaan, dan hambatan itu adalah sebuah arus, bebatuan yang harus kamu lalui. Seperti kata pembuka yang penulis sampaikan tadi, hidup adalah sebuah siklus, perubahan, dan perkembangan. 

 Kehidupan tak selamanya dibawah , tak selamanya juga diatas. Adakalanya untuk kita diatas, dan adakalanya kita akan menemui hambatan dan cobaan. Lewatilah hambatan dan cobaan tersebut maka engkau akan naik keatas.

Teruslah berenang dan bergerak seperti ikan, jika engkau menemui arus yang deras, lawanlah sekuat tenaga dan yakinlah jalan didepan adalah kan ada air yang lebih tenang dan menyejukkan.

Artinya, jika kamu memang hidup, teruslah bergerak, teruslah maju. semudah dan sesulit apapapun kehidupanmu, yakinlah bahwa akan selalu ada kebahagiaan didepan sana. teruslah maju dan melangkah itulah kuncinya.

2. Belajar Kehidupan Dari Pembalap


        Dari seorang pembalap sebenarnya kita juga bisa mengambil pelajan hidup yang kita butuhkan. Dalam dunia balapan sebelum balapan race dimulai, semua perlombaan balap pasti ada yang namanya kualifikasi untuk menentukan posisi start balapan.

Dalam kehidupan memang kita tidak bisa memilih posisi start darimana kita akan memulai kehidupan ini, karena kita dilahirkan dalam keadaan dan dari keluarga yang berbeda-beda. Namun dari situlah kehidupan dan perlombaan balap akan terasa menarik.

Dalam dunia balap setelah lampu start dimulai semua pembalap akan sama-sama melaju sebisa mungkin untuk menempati posisi terdepan, adakalanya seorang pembalap akan ada situasi pepet-memepet untuk mengamankan posisi terdepan, dan tak jarang pula ada pembalap yang terjatuh. Namun walaupun terjatuh jika kita bisa bangkit lagi dan mempunyai tekat dan semangat untuk terus maju sampai finis, kesempatan menjadi juara pun akan terbuka lebar untuk pembalap yang seperti ini. Walapun hari itu ia hanya bisa finis di posisi akhir namun sudah sewajarnya dan pantas untuk dia mendapatkan applause dan penghargaan tersendiri buatnya karena tekat dan semangat pantang menyerah ia bawa untuk terus maju samapi finis walaupun sempat ia terjatuh dan keluar jalur lintasan. menut saya dialah sang pemenang sebenarnya, pemenang atas balapan yg ia mainkan. Namun walaupun saat itu ia tidak menjadi sang juara, saya yakin di balapan-balapan dan kesempatan yang selanjutnya  cepat atau lambat menjadi sang juara bukanlah mimpi belaka.

artinya, dalam kehidupan dimanapun dan dari manapun kita akan memulai , tekat, semangat dan pantang menyerahlah yang akan menjadikan kita seorang pemenang. Tak peduli seberapa besar hambatan, rintangan, dan cobaan yang akan dilalui. Tunjukanlah sikap dan tekatmu, maka kemenangan dan kesuksensan yang akan menunggumu.

3. Belajar Kehidupan Dari Anak-Anak Kecil


        Terkadang melihat dari dalam diri anak-anak pun kita bisa malu.
yang namanya anak-anak tentu sangat suka yang namanya bermain, apalagi bermain dengan teman-temannya, alangkah riang gembiranya mereka. Tak jarang yang namanya anak-anak bermain tak jarang akan ada yg usil kemudian berantam dan menangis. 

Namun bisakah kita sadari sesaat setelah anak-anak tersebut berantam dan terkadang sampe menangis karnanya, sangat mudah bagi mereka untuk saling memaafkan dan akur kembali, kemudian bermain bersama tertawa riang kembali.

Bisakah kita seperti mereka? bisakah orang-orang yang telah dewasa bisa seperti mereka ? Tertawa, Berantam, Memaafkan, dan Tertawa bersama kembali. Sangat mudah anak-anak melakukan hal seperti itu.

Dari yang penulis lihat dan perhatikan dikehidupan sehari-hari. Masih banyak orang-orang yang saling singgung satu sama lain dan berseteru, kemudian sangat susah untuk mereka untuk sekedar memulai minta maaf dan rukun kembali. dan tak jarang yang harus ada penengah untuk sekedar mendamai rukunkan kembali mereka.

Dari hal tersebut tidak malu-kah kita sama anak-anak ? Bisakah mulai sekarang kita meniru sikap anak-anak kecil yang mudah maaf -memaafkan. Jangan biarkan gengsi menguasai kalian yang hanya sekedar untuk memperlihatkan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Taukah kalian, didalam ajaran agama Islam orang-orang yang lebih buruk dan lebih rendah dari Fir'aun dan Iblis adalah orang-orang yang tidak bisa memaafkan orang-orang yang telah meminta maaf. Maaf dan maafkanlah saudaramu maka engkau bukanlah Fir'aun maupun Iblis, melainkan Manusia yg tinggi derajatnya.

4. Belajar Kehidupan Dari Semut, Lebah, dan Lalat


        Dari masing masing ketiga hewan tersebut kita bisa bandingkan masing-masing kehidupan mereka. Dari ketiga hewan tersebut bisakah kalian melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik ?

SEMUT (filosofi semut) 

   Adalah binatang yang komplek yang sama seperti manusia, kita akan melihat kebaikan dan juga keburukan pada hewan satu ini.

Semut adalah hewan koloni, hewan yang bekerja sama untuk menunjang hidupnya, dengan bekerja sama ia mampu membawa makanannya yg mungkin ukurannya melebihi ukuran tubuhnya. Sangat mudah untuk menemukan hewan satu ini, kita tahu dan kita percaya dimana ada manisan disitulah semut pasti ada.

Itu tadi adalah kebaikan hewan semut yang mungkin bisa kita cermati, namun semut juga mempunyai salah satu keburukan, tahukah kalian ? Terkadang semut saat menikmati makannya, karena tidak puas menikmati makanannya dari pinggir, ia malah masuk kedalam dan sekaligus mengakhiri hidupnya karena terbungkus oleh makanan tersebut, kita bisa menjumpainya banyak semut yang mati saat makan gulai, madu, minyak bekas penggorengan, dan lain sebagainya.

Bersyukur dan tidak serakah adalah salah satu kunci hidup yang ideal, dan dari keburukan semut tersebut kita belajar dan kita tahu jika kita ingin selamat dunia dan akhirat maka jauhi-lah sifat serakah dan tamak, jangan mudah terbawa dan terhanyut oleh manisnya dunia, banyak bersyukur adalah kuncinya.

LEBAH (filosofi lebah)

   adalah hewan penghasil madu, dari inti sari bunga (nektar) lebah dapat menghasilkan madu. Dimana ada bunga disana lebah akan datang, karena makanan lebah adalah nektar, untuk itu lebah adalah makhluk yang dikarunia untuk mencari bunga. Lebah hanya akan mengambil inti sari bunganya saja, lebah tidak akan mengambil yang lain, tidak juga merusak bunga yang dihinggapi maupun yang lain dari situ.

Dari semua kebaikan lebah tersebut adakah kalian menemukan satu saja keburukan dari lebah ? saya rasa jawabannya tidak. Mungkinkah ada yang menjawab lebah itu menyengat, maka kalian harus tau lebah tidak akan menyengat jika tidak diusik atau diganggu. Dan satu hal yang harus kalian tahu, lebah akan mati jika ia menyengat, karena sengatnya akan terlepas dan menempel pada korbannya setelah ia mengeluarkan sengatnya.

Lebah adalah termasuk salah satu hewan koloni. Jika koloninya terusik dan merasa terganggu, dengan hidupnya pula lebah akan melindungi koloninya, karena sesaat setelah lebah menyengat ia akan mati.

Kita sebagai manusia juga harus bisa seperti lebah selalu fokus pada hal baik saja abaikan segala hal yang negatif berperilaku baik dan selalu menggunakan hati dan pikiran yang baik akan menghasilkan kebaikan pula, seperti halnya lebah yang menghasilakan madu dari hal yang baik yaitu inti sari bunga atau nektar.

LALAT (filosofi lalat)

    Adalah hewan identik tempat-tempat kotor, seperti tempat-tempat pembuangan sampah dan lain sebagainya, untuk itu lalat adalah salah satu hewan yang kita anggap paling menjijikkan. 

dimana ada sampah atau tempat-tempat kotor disitulah lalat pasti ada, jadi lalat adalah memang hewan yang dikarunia untuk mencari tempat-tempat sampah atau tempat kotor. Dari tempat2 kotor itulah lalat bisa menyebarkan bakteri dan penyakit.

Beda halnya dengan lebah, jika kita seperti lalat yang hanya fokus pada hal yang negatif maka hasil yang diperoleh sudah pasti hal yang negatif pula/ penyakit.


Artinya, dari ketiga hewan tersebut kita bisa belajar:

-(Semut) Bekerja keraslah kalian untuk menemuka suatu kebaikan (gula) , jika ingin menghasilkan atau memperoleh yang lebih banyak maka bekerja samalah dengan kolonimu atau rekanmu, namun jangan lupa bersyukur karena manisnya dunia ini bisa membutakan dan membinasakanmu.
-(Lebah) Hanya gunakan-lah perbuatan, hati, dan pikiran yang baik maka hasil yang akan engkau peroleh dan dapatkan adalah kebaikan pula, kebaikan untuk dirimu sendiri dan juga disekitamu.
-(Lalat) Jika engkau seperti lalat yang hanya berfokus pada hal-hal buruk buruk saja, perbuatan, hati dan pikiran yang buruk maka hal-hal yang akan engkau temuipun hasilkan sudah pasti adalah hal-hal yang buruk utukmu sendiri maupun disekitarmu.

Baca juga: Filosofi catur, banyak makna dan pelajaran didalamnya.

 

5. Belajar Kehidupan Dari Tanaman & Tumbuhan


        Baik buruknya kehidupan seseorang dapat dilihat dan ditentukan oleh nilai kehidupan ia masing-masing.

Manusia memang diciptakan untuk hidup sosial atau kelompok, manusia membutuhkan orang lain, tidak bisa hidup sendiri, namun untuk bisa hidup dengan baik, dalam tiap individu manusia harus memiliki nilainya masing-masing.

Ibarat barang dagangan, pepatah mengatakan " kalau ada harga, pasti ada barang". Pohon cabai yang sehat dan segar akan memiliki nilai jual, hasil, dan harga yang mahal. Namun pada pohon cabai yang jelek, keriting, dan bahkan busuk akan memiliki nilai yang rendah, & bahkan bisa jadi tidak ada harganya.

pohon yang terbuang, busuk, dan mati akan menjadi pupuk bagi pohon yang lain dan menjadikan pohon lain lebih berkembang, subur, dan sudah pasti akan menghasilkan dan mempunyai nilai yang tinggi. Sebagai manusia, kita juga harus hidup seperti tanaman, selalu tumbuh dan berkembang. Jika sebagai manusia kita tidak action, tidak hidup sebagaimana mestinya ( tidak mempunyai tujuan dan motivasi) maka sama saja dirimu mati dan hanya menjadi pengganggu dan bisa jadi kamu termasuk pupuk dan bantu loncatan untuk orang lain untuk tumbuh dan berkembang.

Saya pikir kehidupan didunia ini tidak akan lepas yang namanya memberi manfaat dan memanfaatkan, serta suatu hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Jadi ingin menjadi seseorang seperti yang manakah kamu ?, menjadi yang dimanfaatkan, menjadi yang memanfaatkan atau menjalin hubungan kerja sama dengan seseorang untuk memberikan manfaat dan mendapatkan manfaatnya ?.



PENUTUP

    Demikian pelajaran singkat yang bisa blogduniasatu bagikan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan setidaknya bisa membuka pikiran baik kita semua. 

Terimakasih telah membaca, ikuti terus blog ini agar mendapatkan update blog ini setiap saatnya. Dan sampai jumpa ditulisan selanjutnya.

Posting Komentar untuk "Pelajaran Hidup Dari 5 Filosofi Kehidupan"