Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Pelajaran Penting Tentang Filosofi Teras

 4 Pelajaran Penting tentang Filosofi Teras


Pelajaran Penting tentang Filosofi Teras
Filosofi Teras, sumber: Google penelusuran


Henry Manampiring menulis sebuah buku tentang filosofi teras. Filosofi ini mencoba untuk menerapkan stoisisme dalam keseharian. Stoisisme adalah sebuah cara hidup yang menerima keadaan diri di dunia dengan mencerminkan kemampuan nalar manusia yang unggul. 

Realitanya bahwa segala sesuatu tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hal yang bisa dikendalikan adalah pola pikir kita. Ada sebuah cara untuk mengendalikan pikiran agar hidup kita terbebas dari masalah. Bagaimanakah caranya itu? Simak beberapa hal berikut ini.

Filosofi teras mengajak hidup selaras dengan alam

Hidup selaras dengan alam artinya kita mencoba untuk menyelaraskan diri kita dengan apa yang terjadi di sekitar. Kita menggunakan akal untuk berusaha mengendalikan diri dan mengendalikan emosi. Menerima keadaan dengan lapang dada, dan menemukan solusi terhadap setiap masalah dengan pikiran yang lebih jernih.

Hidup selaras dengan alam akan mengajarkan kepada kita untuk menjalani takdir dengan penuh kebahagiaan. Tidak kesal pada hal yang sepele, mampu mengontrol emosi, dan tidak mudah membuat suasana hati menjadi jelek. Kita akan bahagia dengan hidup yang kita jalani.

Dikotomi kendali dalam stoisisme

Dikotomi kendali artinya lebih fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, misalnya motivasi, tujuan hidup, usaha, dan opini. Beberapa hal ini yang membuat fokus kebahagiaan seseorang. 

Sedangkah hal yang tidak bisa dikendalikan seperti perilaku orang lain, kekayaan, kesehatan (sakit), yang tidak bisa kita kontrol jangan jadikan beban pikiran. Biarkan semua yang di bawah kendali kita itulah yang menentukan kebahagiaan dalam diri. Ini menjadi cara yang sederhana menciptakan bahagia dalam hidup kita. 

Ada banyak hal yang terjadi di luar kendali diri. Biarkan semua hal itu terjadi sesuai dengan hukum alam. Sudah cukup berlarut-larut memusingkan hal yang memang tidak bisa kita ubah. Fokuskan diri kita pada hal-hal yang bisa kita kendalikan saja. Hidup bahagian, tenang, damai, akan mudah tercipta.

Jangan terlalu sering menyalahkan diri sendiri

Stoisisme mengajarkan untuk mengendalikan persepsi terhadap kejadian yang dialami. Tidak boleh menyalahkan diri sendiri yang membuat kita depresi. Kembali lagi bahwa kejadian tesebut ada di luar kendali kita. 

Dengan pemikiran seperti itu, kita jadi lebih menerima kejadian yang ada dan tidak berlebihan dalam bereaksi terhadap hal itu. Mencoba memperbaiki dengan lebih baik di kesempatan yang lain.

Metode STAR 

Henry Manampiring mengajarkan tentang metode STAR, yaitu: Stop, Thinking & Asses, dan Respond. Stop artinya menghentikan semua hal yang membuat kita stress. Rileks beberapa saat. Kemudian Think & Asses, mengajak kita untuk berpikir lebih rasional. Menimbang dengan logika. 

Selanjutnya adalah Respond. Ketika tiga proses awal berjalan dengan baik, pikiran jernih, kemudian perasaan tenang, rileks, maka respon dalam diri kita akan jauh lebih positif. 

Stoisisme mengajarkan tentang menyederhanakan pola pikir. Terbiasa untuk tidak meribetkan hal yang sepele atau tidak memperbesar masalah. Dengan metode STAR yang dijabarkan di atas tadi, membuat pola pikir terlatih untuk berpikir lebih jernih dan rasional. 

Hal yang penting juga tentang stoisisme adalah kita tidak perlu memusingkan segala sesuatu yang berada di luar kendali kita. Seperti apa yang diucapkan orang-orang yang membuat kita pusing tujuh keliling. Jika diikuti, pasti tidak akan ada ujungnya. 

Kita punya kendali atas pikiran kita. Pikiran yang positif akan membawa kita pada lingkungan yang positif.  Jadi kendalikan pikiranmu, maka alam semesta akan berkonspirasi  mendukungmu. 

Itu tadi sedikit pembahasan mengenai filosofi teras. Seru ya mempelajari tentang berbagai filosofi dalam hidup ini. Sampai jumpa di filosofi-filosofi berikutnya! Hanya di blogduniasatu.com


Baca juga:

Posting Komentar untuk "4 Pelajaran Penting Tentang Filosofi Teras"